Dari bentuknya, model komunikasi dasar terbagi menjadi 2,yaitu :
· Model komunikasi linear satu arah
· Model komunikasi sirkuler
MODEL-MODEL KOMUNIKASI LINEAR : SATU ARAH
Model ini
didasari paradigma stimulus-respon.Komunikan adalah makhluk pasif,
menerima apapun yang disampaikan komunikator kepadanya. Komunikator
aktif menyampaikan pesan, komunikan pasif menerima pesan, pesan
berlangsung searah dan relatif tanpa umpan balik, karena itu disebut
linear. (Model Aristoteles,Model Laswell, Model Braddock,Model
Shannon-Weaver)
MODEL-MODEL KOMUNIKASI SIRKULER : DUA ARAH
Kedudukan
komunikator dan komunikan relative setara. Munculnya paradigma baru ini
merupakan pemisahan dari paradigma yang lama tentang komunikasi yang
linear. Model sirkuler dikritik karena adanya kesamaan tingkat
(equality)antara komunikator dan komunikan.(Model Schramm,Model De
Fleur,Model Helical Dance)
Model Komunikasi Menurut Schramm;
1. Model yang
pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Schramm menggunakan
unsur source dan destination tapi tidak memunculkan transmitter dan
receiver, yang ada adalah encoder (alat penyandi) dan decoder (alat
penyandi balik). Menurut model ini, source boleh menjadi seorang
individu atau organisasi, sinyalnya adalah bahasa dan destination-nya
adalah pihak lain kepada siapa sinyal itu ditujukan.Dalam komunikasi
lewat radio, encoder dapat berupa microphone dan decoder adalah
earphone. Dalam komunikasi antarmanusia source dan encoder adalah satu
orang sementara decoder dan destination pada sisi yang lainnya.
2. Dalam
modelnya yang kedua, Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam
bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya
dikomunikasikan, karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh
sumber dan sasaran. Itulah sebabnya pada modelnya yang kedua ia mulai
menyatukan source (sumber) dengan encoder(alat penyandi) yang semula
terpisah. Demikian pula halnya dengan decoder (alat penyandi balik) yang
ditempelkan dengan destination (tujuan/sasaran). Selain itu, ia
menambah unsur field of experience (bidang pengalaman) yang dimiliki
kedua pelaku komunikasi. Source menyandi (encode) dan destination
menyandi balik (decode) pesan berdasarkan pengalaman yang dimiliki
masing-masing. Semakin besar luas bidang pengalaman source yang
berhimpitan dengan bidang pengalaman destination, semakin mudah
komunikasi dilakukan. Bila kedua bidang itu tidak bertautan atau sangat
sedikit pertautannya artinya
3. Di Model
ketiga, Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua
pihak yang melakukan fungsi encoder/encoding(menyandi),
interpreter/interpreting (menafsirkan), decoder/ decoding
(menyandi-balik), mentransmisikan dan menerima sinyal., Di sini kita
melihat umpan balik(message) dan ”lingkaran” yang berkelanjutan untuk
berbagi informasi.
Pada model
ketiga ini, Schramm bekerjasama dengan Osgood sehingga dikenal sebagai
model sirkular Osgood dan Schramm (The Osgood and Schramm Circular
Model) Menurut Schramm seperti ditunjukan pada model ini, jelas bahwa
setiap orang dalam proses komunikasi dapat sekaligus sebagai encoder dan
decoder yang secara konstan menyandi balik tanda-tanda disekitar kita.
Memberikan kode bisa juga disebut chanel, sedangkan proses kembali pesan
tersebut disebut feedback atau umpan balik yang memainkan peran sangat
penting dalam komunikasi. Karena itu memberi tahu kita bagaimana pesan
yang kita tafsirkan baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban,
anggukan kepala, gelengan kepala, salah satu alis yang dinaikan dan
sebagainya. Begitu juga dalam surat pembaca di media cetak seperti surat
kabar. Surat pembaca ditujukan kepada redaksi sebagai protes atas
editorial yang ditulis pada surat kabar tersebut ataupun tepuk tangan
pendengar ceramah.
Makalah Dasar-dasar Komunikasi Kelompok 3
Dosen: Ibu Murti Kusuma Wirasty
No comments:
Post a Comment
Type Here