PENGINTEGRASIAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas
kelompok dalam bentuk makalah yang berjudul “Integrasi TIK Dalam Belajar Dan Pembelajaran“.
Makalah kelompok ini, penulis
susun untuk memenuhi tugas
kelompok yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Pengantar Teknologi
Komunikasidan Informasi, yakni Bapak Cecep.......
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ilmiah ini masih dirasakan kurang
sempurna, karena itu penulis dengan terbuka menerima segala kritik dan saran
dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
Jakarta, 14 Oktober 2012
Penulis
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini, proses pembelajaran yang
ada di sekitar kita tidak jauh-jauh dari perkembangan teknologi, mulai dari
mobile phone, note book, televisi, dan lain sebagainya. Hal ini karena memang
pengaruh teknologi sangat besar dan tidak bisa kita pungkiri bahwa kita
membutuhkan teknologi dalam dunia pendidikan. Jika merunut pada salah satu
prinsip kurikulum pendidikan yaitu harus relevan dengan perkembangan
IPTEK, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang tiap saat.
Maka TIK tidak bisa kita nafi kan sebagai sumber belajar.
B.
Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas,
dapat disimpulkan beberapa pertanyaan yang akan menggiring kita ke topik
pembahasan, yaitu:
1. Mengapa
menggunakan TIK?
2. Apa yang
dimaksud dengan mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran?
3. Mengapa
Pengintegrasian TIK ke dalam Proses Pembelajaran Penting?
4.
Bagaimana Mengintegrasikan TIK ke dalam Proses Pembelajaran?
Apa saja hambatan dalam
mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran?
PEMBAHASAN
A. Pengertian
J Integrasi
Integrasi adalah pembauran hingga
menjadi kesatuan yang utuh.
J TIK
Teknologi informasi dan komunikasi
tidak terfokus pada segala sesuatu hal yang berkaitan dengan internet dan
computer saja, akan tetapi segala sarana dan fasilitas yang dapat membantu
proses belajar dan pembelajaran.
J Belajar
Suatu usaha yang dilakukan dari dalam
diri seseorang untuk berubah ke arah yang lebih baik.
J Pembelajaran
Adalah suatu proses, cara, perbuatan
menjadikan orang agar mau belajar yang berlangsung diluar diri seseorang
(eksternal)
B. Integrasi
TIK dalam belajar
Dewasa ini, proses
pembelajaran yang ada di sekitar kita tidak jauh-jauh dari perkembangan
teknologi, mulai dari mobile phone, note book, televisi, dan lain
sebagainya. Hal ini karena memang pengaruh teknologi sangat besar dan tidak
bisa kita pungkiri bahwa kita membutuhkan teknologi dalam dunia pendidikan.
Jika merunut pada salah satu prinsip kurikulum pendidikan yaitu harus
relevan dengan perkembangan IPTEK, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang tiap saat. Maka TIK tidak bisa kita nafi kan sebagai
sumber belajar.
& Mengapa
Menggunakan TIK?
Menggunakan TIK secara efektif di
dalam kelas bukanlah menyangkut tentang menjalankan sebuah teknologi sampai
bekerja. Penggunaan TIK bukanlah apa yang kita gunakan tetapi yang penting
adalah bagaimana dan kapan kita menggunakannya.
Menggunakan TIK dalam
setiap belajar akan memacu inovasi. Inovasi adalah menciptakan sesuatu yang
menarik, memikat, merangsang pemikiran, dan menyenangkan. Salah satu kelebihan
penggunaan TIK adalah kemampuannya dalam meracik sebuah pelajaran yang
memperdalam pemahaman siswa akan konsep dan ide, serta memberikan kepada mereka
pengalaman-pengalaman yang baru dan menimbulkan rasa haus akan pengetahuan di
seluruh kelas.
Berdasarkan banyak
penelitian, penggunaan TIK di dalam kelas mempengaruhi
penguasaan dan motivasi siswa. Penerapan TIK dalam pembelajaran mempunyai
pengaruh yang lebih besar daripada itu, diantaranya:
§
Membuka cakrawala baru dalam kegiatan belajar dan mengajar. Mengajar
menggunakan TIK memberikan semangat baru dalam pengajaran, mengadopsi
pendekatan yang baru, mengumpulkan berbagai ide dan konsep, serta mengembangkan
kecakapan-kecapakan yang baru.
§
Membantu memacu dan mendorong siswa. Menggunakan TIK secara interaktif membantu
meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan perhatian siswa akan pelajaran,
serta membantu membentuk perilaku siswa.
§
Mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja, karena saat ini sulit sekali
menemukan sebuah pekerjaan yang tidak tersentuh oleh TIK.
§
Membantu sekolah untuk memaksimalkan sumber daya yang ada, membantu untuk
menghemat uang dan waktu dengan memaksimalkan dampak yang terjadi akibat
penggunaan TIK, membantu mengurangi beban dalam persiapan, perencanaan dan
pengayaan. Dengan mudah guru dapat melihat kembali pekerjaan-pekerjaan yang
sudah dilakukan, serta menganalisis perkembangan siswa dengan cepat
§
Leluasa. Maksudnya adalah belajar dan mengajar dapat disesuaikan dengan
kebutuhan siswa dalam berbagai tingkatan, kemampuan dan gaya belajar siswa. TIK
memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengatur cara belajar mereka, dan dengan
cara yang paling sesuai menurut tipe belajar masing-masing. Siswa memiliki
akses ke berbagai sumber pengetahuan; baik itu materi maupun orang/ahli. Dengan
demikian siswa mampu memiliki pengalaman personal dimana mereka memilih cara
belajar seperti apa yang mereka lebih sukai.
§
Kapanpun dan dimanapun. Dengan menggunakan TIK, siswa tidak perlu tertinggal
pelajaran jika tidak dapat menghadiri sebuah kelas, siswa sekarang mempunyai
akses untuk belajar kapanpun dan dimanapun mereka sukai.
§
Pembelajaran Aktif. pembelajaran tidak lagi bersifat pasif, yakni siswa duduk
di depan guru dan “learning by telling”, penggunaan TIK secara efektif mampu
membuat pembelajaran menjadi aktif. Penekanannya adalah interaktif atau
“learning by doing”.
§
Komunitas Online. Belajar adalah aktifitas sosial, dengan penggunaan TIK
pembelajaran yang maksimal dan tahan lama dapat dicapai dengan bergabung
bersama komunitas online dan jaringan. Siswa didorong untuk berkomunikasi,
berkolaborasi, dan berbagi pengetahuan. TIK mendorong pembelajaran melalui
refleksi dan diskusi.
C. Integrasi TIK dalam
pembelajaran
& Apa yang
Dimaksud dengan Mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran?
Mari kita bandingkan dua kalimat
berikut! ”Learning to Use ICTs vs Using ICTs to Learn”. Secara sederhana,
mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran sama maknanya dengan
menggunakan TIK untuk belajar (using ICTs to learn) sebagai lawan dari belajar
menggunakan TIK (learning to use ICTs). Belajar menggunakan TIK mengandung
makna bahwa TIK masih dijadikan sebagai obyek belajar atau mata pelajaran.
Sebenarnya, UNESCO
mengklasifikasikan tahap penggunaan TIK
dalam pembelajaran kedalam empat tahap
sebagai berikut:
1. Tahap emerging:
baru menyadari akan pentingnya TIK untuk pembelajaran dan belum berupaya untuk
menerapkannya.
2.
Tahap applying: satu langkah lebih maju dimana TIK telah dijadikan sebagai
obyek untuk dipelajari (mata pelajaran).
3.
Pada tahap integrating: TIK telah diintegrasikan ke dalam kurikulum
(pembelajaran).
4.
Tahap transforming: merupakan tahap yang paling ideal dimana TIK telah menjadi
katalis bagi perubahan/evolusi pendidikan. TIK diaplikasikan secara penuh baik
untuk proses pembelajaran (instructional purpose) maupun untuk administrasi
Apa
yang terjadi dalam praktek pembelajaran di negara-negara berkembang, termasuk
Indonesia, TIK masih dijadikan sebagai obyek atau mata pelajaran. Sebagian
besar, TIK masih dijadikan sebagai obyek belajar atau mata pelajaran di
sekolah-sekolah. Bahkan di tingkat perguruan tinggi atau akademi, banyak dibuka
program studi yang berkaitan dengan TIK, seperti teknik informatika, manajemen
informatika, teknik komputer, dan lain- lain.
& Mengapa
Pengintegrasian TIK ke dalam Proses Pembelajaran Penting?
Jawabannya sangat berkaitan erat
dengan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk siap memasuki era
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Tahun 2020 Indonesia
akan memasuki era perdagangan bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia
harus memiliki ICT literacy yang mumpuni dan kemampuan menggunakannya untuk
meningkatkan produktifitas (knowledge-based society). Pengintegrasian TIK ke
dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan ICT literacy membangun
karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) pada
diri siswa, disamping dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
pembelajaran itu sendiri.
UNESCO (2002) menyatakan
bahwa pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran memiliki tiga tujuan
utama:
Q Untuk
membangun ”knowledge-based society habits” seperti kemampuan memecahkan masalah
(problem solving), kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari, mengoleh/mengelola
informasi, mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada
orang lain;
Q Untuk
mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy); dan
Q Untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
& Bagaimana
Mengintegrasikan TIK ke dalam Proses Pembelajaran?
Dari sisi pendekatan, Fryer (2001)
menyarankan dua pendekatan yang dapat dilakukan guru ketika merencanakan
pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, yaitu:
Pendekatan Topik
(Theme-Centered Approach), Pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran
dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah:
1.
menentukan topik.
2.
menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3.
menentukan aktivitas pembelajaran dan software (seperti modul. LKS, program
audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang relevan
untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
·
Pendekatan Software (Software-centered Approach), menganut langkah yang
sebaliknya. Langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi software (seperti
bku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di
internet, dll) yang ada atau dimiliki terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan
dengan topik dan tujuan pembelajaran yang relevan dengan software yang ada
tersebut. Sebagai contoh, karena di sekolah hanya ada beberapa VCD atau mungkin
CD- ROM tertentu yang relevan untuk suatu topik tertentu, maka guru
merencanakan pengintegrasian software tersebut untuk mengajar hanya topic
tertentu. Topik yang lain terpaksa dilaksanakan dengan cara konvensional.
& Apa
saja hambatan dalam mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran?
Ada beberapa hambatan yang perlu
digaris bawahi berkaitan dengan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Hambatan-
hambatan tersebut diantaranya adalah:
6
Penolakan/keengganan untuk berubah (resistancy to change), khususnya dari
policy maker (kepala sekolah dan guru).
6 Kesiapan SDM (ICT
literacy dan kompetensi guru).
6 Ketersedian
fasilitas TIK.
6 Ketersediaan bahan
belajar berbasis aneka sumber.
Keberlangsungan
(sustainability) karena keterbatasan dana.
KESIMPULAN
Di era globalisasi ini, proses belajar dan pembelajaran tidak luput dari
perkembangan teknologi. Hal ini dikarenakan pengaruh teknologi sangat besar dan
tidak bisa dipungkiri bahwa kita membutuhkan teknologi dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan penelitian, penggunaan TIK di dalam kelas mempengaruhi penguasaan
dan motivasi siswa. Namun, tidak menutup kemungkinan ada hambatan dalam
mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran, seperti kesiapan SDM (Sumber
Daya Manusia).
DAFTAR
PUSTAKA
Makalah PTKI Kelompok 5
Dosen: Cecep Kustandi, M.Pd.
Dosen: Cecep Kustandi, M.Pd.
No comments:
Post a Comment
Type Here